PATIMUAN-Ribuan warga dari dari 6 Dusun di Desa Cinyawang Kecamatan Patimuan memadati sepanjang jalan raya dan berkumpul di Pendopo Kantor Desa mengikuti kegiatan Satu Suro dengan menggelar Memeti Bumi (Ruwatan Bumi)
Kegiatan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 16– 18 Juli 2024 diawali dengan rangkaian acara Pengajian umum, ziarah ke makam Pendiri Desa sekaligus Kepala Desa Cinyawang Mad Suwarto, Pawai budaya arak-arakan dan Makan Nasi Tumpeng bersama dan diakhiri doa bersama serta pagelaran wayang kulit.
Turut hadir Forkompimcam Patimauan sejumlah tokoh agama,tokoh masyarakat dan seniman budaya setempat.
Menurut Kepala Desa Cinyawang Wasikun Budianto mengungkapkan, kegiatan Suroan merupakan Agenda Rutin yang dilaksanakan setiap tahun Baru Hijriyah yang diikuti seluruh masyarakat Desa.
Kegiatan tersebut bertujuan sebagai sarana silaturahmi antara ulama dan umaro dengan warga masyarakat,selain itu sebagai ungkapan Syukur dan mendekatkan diri kepada sang Pencipta Allah SWT.
Selain itu kegiatan tersebut juga merupakan sebagai upaya Pemerintah Desa Cinyawang dan masyarakat dalam melestarikan dan menghidupkan budaya masyarakat
Dikatakan dalam masa jabatannya kegiatan Memeti Bumi sudah dilaksanakan sebanyak 8 kali rutin digelar setiap tahun kecuali 2020 dan 2021 tidak bisa dilaksanakan karena masa pandemi Covid 19.
“ Alhammdulillah berjalan lancar dan meriah, untuk Pagelaran wayang kulit sebagai bagian dari prosesi ruwatan tahun ini kami mengundang Kidalang Guntur Riyanto dari Maos.”Ungkapnya.
Lebih lanjut Wasikun menyampaikan, Karena acara satu suro selalu mendapat antusiasme warga tahun depan akan lebih ditingkatkan dan lebih meriah lagi tidak hanya prosesi inti tapi juga pemberdayaan diantaranya menggelar berbagai pameran produk unggulan lokal masyarakat Desa Cinyawang.
Sementara itu Camat Patimuan mengaku senang dengan digelarnya kegiatan tradisi dan budaya Suroan dan memeti bumi yang merupakan adat masyarakat jawa dan agenda rutin tahunan.
Oleh karena itu dia Sangat mengapresiasi kepada kepala Desa Cinyawang selain membawa kemajuan juga masih mempertahankan tradisi dan nguri-nguri budaya,salah satunya Tradisi Suraan dengan dana swadaya masyarakat.
“ Kami sangat mengapresiasi kolaborasi Pemerintah Desa Cinyawang dengan masyarakat dalam menyukseskan tradisi memeti bumi yang digelar rutin setiap tahun,semuanya semangat, masyarakatnya bersatu dan antusias.” Pungkasnya.
Pantauan hariancilacap.com, Acara berlangsung sangat meriah sejak pukul 14.00 wib warga disepanjang jalan antusias menyaksikan dan mengikuti arak-arakan pawai ratusan nasi tumpeng/gunungan hasil bumi yang ditandu mengular sepanjang hampir 1 kilometer. (red01)