DAYEUHLUHUR– Sejumlah Warga di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap memadati halaman Kantor Desa Dayeuhluhur untuk menyaksikan pagelaran wayang golek dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (19/8/2018) malam.
Pagelaran wayang golek Jenggala Manik bersama Dalang Rusma Wigandi, AS yang mengangkat lakon “ Dewa Nur Cahya ” ini menyita perhatian penonton.
Pagelaran Wayang golek ditandai dengan Penyerahan Tokoh wayang golek Arjuna oleh Anggota DPRD Cilacap Yayan Rusyawan didampingi Camat dan Kepala Desa Dayeuhluhur Ahmad Sarifudin kepada Dalang Rusma Wigandi .
Camat Dayeuhluhur Wawan Mardiono dalam sambutannya menyampaikan, Pagelaran wayang golek merupakan puncak rangkaian kegiatan Peringatan HUT RI ke 78 Desa Dayeuhluhur dan tingkat Kecamatan Dayeuhluhur yang diisi dengan berbagai kegiatan lomba dan pertandingan olahraga.
Diungkapkan Penyelenggaraan Pagelaran Wayang golek merupakan Kolaborasi Panitia Peringatan Tingkat Kecamatan dan Pemerintah Desa Dayeuhluhur untuk memeriahkan peringatan HUT RI ke 78
Olehkarena itu dalam kesempatan itu Dia menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa beserta Perangkat dan masyarakat Desa Dayeuhluhur atas terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke 78 tahun.
“ Kolaborasi ini sebagai wujud sinergisitas Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa Dayeuhluhur dalam melestarikan sekaligus nguri-nguri seni budaya tradisional, salah satunya Wayang golek, Selain sebagai tontonan dan hiburan bagi masyarakat juga sebagai media tuntunan yang disampaikan dalam lakon tersebut.” Ungkapnya.
Diakhir sambutan Camat mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam menyukseskan pembangunan melalui gotong royong dan kesadaran membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).
Sementara itu, Ceceng Rusmana Pegiat Budaya Kecamatan Dayeuhluhur saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Kesenian wayang golek di Kabupaten Cilacap, saat ini nyaris punah, bahkan saat ini hanya satu orang dalang wayang golek yang masih bertahan yakni Dalang Rusma Wigandi, AS dari Dayeuhluhur.
“Ini yang harus di uri-uri bersama agar jangan sampai punah, dengan memberikan ruang bagi pegiat wayang golek, mulai dari dalang, peniyaga hingga sinden.
Salah satunya melalui pagelaran saat rangkaian peringatan HUT RI,” Ungkap Ceceng. (red.01).