CIMANGGU – Bencana longsor dan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu yang terjadi disejumlah titik di wilayah Kecamatan Cimanggu menimbulkan kerusakan lingkungan tidak hanya sarpras umum juga mengancam pemukiman warga.
Sepertihalnya di Desa Mandala longsor terjadi di Dusun lengkong satu jembatan penghubung dua dusun terancam ambruk, dan jalan Dusun Panimbang mengalami longsor delapan rumah terancam serta jalan di Dusun Biru Desa Cijati mengalami longsor, mengakibatkan jalur transportasi warga terganggu dan membahayakan pengguna jalan.
Ketua Komisi C dan BPBD Cilacap saat meninjau lokasi jalan longsor di Dusun Lengkong Desa Mandala Kecamatan Cimanggu yang mengancam pemukiman warga. Rabu (21/6/2023) |
Untuk mengatasi hal DPRD Kabupaten Cilacap di Pimpin Ketua Komisi C mengsisiasi melakukan koordinasi penanganan dengan melibatkan BPBD, PUPR, PSDA dan Kepala Desa dengan melakukan kunjungan langsung kelokasi terdampak Bencana. Kamis (22/6/2023).
Ketua Komisi C Edi Purwanto mengatakan, Koordinasi bersama perlu dilakukan guna mendorong percepatan penanganan kerusakan kerusakan sarana dan prasarana, sehingga tidak berdampak terhadap terganggunya aktifivitas masyarakat.
Dikatakan dengan melakukan koordinas penanganan bersama dengan melibatkan semua eksekutif yang membidangi kerusakan sarpras segera teratasi, karena sesuai dengan tupoksi Dinas yang bersangkutan tidak berlarut-larut tidak menambah masalah baru.
Jalan, Jembatan dan sungai kewenangan PUPR dan PSDA, Lalu penanggulangan bencana dilakukan BPBD dengan Pemerintah Desa, serta legeslatif dalam pengajuan anggran sehingga akan lebih cepat penaganannya.
“ Kami sangat mengapresiasi kesiapsiagaan rekan-rekan BPBD yang selalu siap siaga setiap terjadi bencana, diharapkan semua pihak bisa sinergi dalam penanganan masalah kerusakan sarpras ter dampak bencana tidak berlarut-larut. “ Kata Edi Purwanto.
Selanjutnya untuk kerusakan sarpras jalan di Desa Mandala dianggarkan RP1.2 Milyard dari APBD Kabupaten Cilacap dan jalan Longsor Jalan Desa Cijati disediakan 50 bronjong.
Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Cilacap Hermawan mengatakan BPBD merespon setiap bencana dengan meninjau langsung kelokasi untuk mengatehaui secara langsung kedarurat yang harus dilakukan.
Sebagai tindaklanjutnya untuk penanganan longsor di Desa Cijati pihaknya menyediakan 50 bronjong pabrikasi untuk menutup longsor yang secepatnya dilakukan pemasangan dalam pelaksanaanya dibantu CSR dan masyarakat melakukan kerja bakti sehingga akses jalan bisa kembali dilalui dengan aman.
Kemudian terkait pemukiman di Desa Mandala yang terancam dampak longsor, untuk 2024 sudah diusulkan dan mendorong pihak PUPR untuk menambah volume yang semula diusulkan 15 meter menjadi 50 meter untuk melindungi tiga rumah dibawahnya yang terancam.
“ Prinsip Kami di BPBD adalah Zero korban dan Quick Respon tanggap bencana, BPBD sudah bisa mengurangi dan meminimalisir setiap kejadian bencana korban.”Tegasnya.
Dia berharap dengan sinergisitas yang telah terbangun dengan DPRD termasuk komisi C selaku yang memiliki kewenangan dalam pengusulan anggaran dengan dinas lainnya sebagai mitra kerjasama, dalam mengatasi persoalan penanganan dampak bencana bisa cepat teratasi.
Sementara itu Kepala Desa Mandala Salamet sangat berharap pemkab bisa segera merealisasi anggaran penanganan jalan yang longsor, selain mengancam 8 rumah juga jalan tersebut akses vital bagi masyarakat termasuk akses menuju tempat pendidikan.
Foto : Taslim Indra